Ia berjalan seorang diri dengan tas ransel yang berisi
beberapa pakaian.
Diambilnya sepatu kesayangannya, senyum berkembang menghiasi
wajahnya.
“Aku akan sukses
disana”, begitu katanya dalam hati.
Banyak harapan dipikirannya ketika ia memulai perjalanan
panjangnya.
Hati berdebar seakan menunggu undian yang akan diumumkan.
Sampailah ia di kota yang memang ingin ia singgahi.
Energy positif menyelimuti raga yang sebenarnya sudah lelah.
Berjalanlah ia berkeliling kota itu.
Menyusuri tiap sudut jalan, mengenal lebih dalam lalu lalang
ratusan manusia dihadapannya.
Berbekal pengetahuan dan cakap bicaranya, ia berjalan dengan
berani.
Baginya ini pengalaman menyenangkan yang akan menjadi cerita
tuanya nanti.
Matanya berbinar seakan ingin mengatakan sesuatu, tetapi
hanya senyum yang lagi-lagi ia tampakan.
Ia belajar banyak hal, pencarian jati dirinya dimulai.
Ia mendengarkan dengan baik apa yang orang katakan.
Selayaknya seorang murid didalam kelas.
Lingkungan adalah gurunya, pengalaman adalah penasihatnya.
Lingkar mimpinya terlihat jelas.
Ia tegaskan melalui pola kegiatan sehari-harinya.
Menyenangkan, begitu pikirnya kemudian.
Selayaknya seekor burung, ia terbang kian kemari.
Menikmati angkasa yang tidak ada ujungnya.
Langit biru adalah lahan karyanya, matahari adalah sumber
energinya.
Pepohonan adalah rumah idamannya, dan awan adalah
hambatannya saat terbang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar