Senin, 04 Maret 2013

lorong waktu


perjalanan cukup jauh untuk ditempuh
gelap dan lembab
kemudian aku meraba
ya, hanya tembok besar di sebelah kanan kiriku
aku berjalan selayaknya tuna netra
hati berkata, "teruskan, jangan berhenti"
aku meneruskan perjalananku dengan meraba
tembok tebal dan dingin terasa saat tanganku menyentuhnya

kemudian aku mendengar suara manusia lain
entah siapa itu aku tidak dapat melihat
tapi setidaknya aku merasa tidak sendiri dalam lorong itu
suara itu membuatku sedikit terhibur
"aku tidak sendiri", pikirku
tapi bagaimana aku menemukan asal suara itu?
aku hanya bisa mendengar dan meraba untuk menemukan cahaya terang
untuk mengetahui sejauh mana aku berjalan
darimana dan darisiapa sumber suara itu



Tidak ada komentar:

Posting Komentar