Sabtu, 23 Maret 2013

Terima kasih,Sabar.


Aku berjalan sendiri kota tua ini.
Aku melihat sekeliling,
Banyak sekali lalu lalang manusia dan kendaraan kota.
Lampu kota menyoroti perjalananku.
Di sudut-sudut kota aku melihat beberapa pasangan,
tentu saja mereka sedang bercengkrama dengan bahagia.
Senyumku berkembang di wajahku,
Kemudian aku melemparkan mataku ke sudut yang lain.
Kulihat seorang pria tua duduk sendiri dibangku taman.
Diam dan menggenggam sebuket bunga mawar putih.

Aku mendekati pria tua ini,
Siapa tahu kedatanganku membantu dia untuk melawan kebosanan menunggu.
Aku duduk disebelahnya, dan pria tua itupun menengok.
Senyum kuberikan untuknya, kemudian aku mendapat senyum darinya.
Dari sudut matanya, terlihat kerutan cukup banyak.
Ah, aku yakin pria ini dulu seorang pria yang tampan.
"Om, nunggu siapa?", kubuka pertanyaan untuk memulai percakapan.

Oh, ternyata ia menunggu pujaan hatinya.
Yang telah lama ia tunggu-tunggu.
Yang telah lama ia ketahui tapi hanya dapat memandang dari jauh.
Yang hanya bisa melihat dari belakang wanita pujaannya.
Dan sekarang ia akan dengan penuh dekat dengan wanita itu.

"yang penting sabar, ketika kamu mulai percaya, nak", kalimat itu terlontar darinya
Ketika wanita cantik berbaju merah dari kejauhan datang mendekat.
Berdirilah pria tua itu dan tersenyum.
Matanya berbinar bahagia, "ini dia nak, sekarang giliranmu".




4 komentar:

  1. Aku setuju dengan konsep kesabaranmu, tetapi kesabaran menjadi terlalu bias kalau ga diiringi dengan aturan logika..

    BalasHapus
  2. logika terkadang hanya untuk menenangkan saja, pada dasarnya (menurutku) manusia pasti mau bersabar ketika memang ia mau. logika hanya memberi celah lain bagi kita untuk tidak terlalu fokus pada hal2 yang absurd.

    BalasHapus
  3. ketika kamu membuat suatu rencana, kamu akan menyusun logika sbg metode melangkahmu supaya kamu ga salah langkah. Tapi sbg manusia, salah langkah itu wajar. Nah, menurutku disinilah fungsi dari kesabaran itu. Sbg asupan energi ketika kamu terjatuh. Logika dan sabar melangkah scara linear..

    BalasHapus
  4. Sekedar apresiasi :)
    http://jakahendrabaittri.wordpress.com/2013/03/24/sabar-yang-lain/

    BalasHapus