Rabu, 17 April 2013

mannequin


Dibawalah mannequin itu ke sudut ruangan.
Dihiasnya seindah mungkin.
Diajak bicaralah ia seakan-akan manusia.
Ya, dianggapnya mannequin berjalan.
Dianggapnya mannequin yang dapat ia banggakan suatu saat nanti.

Polesan make -up memenuhi wajah mannequin itu.
Menjadi cantik lah mannequin itu.
Senyum bibir mungil mannequin itu menambah pesonanya.

Nasib macam apa yang menimpa mannequin itu.
Sejenak sang designer mendadak pergi.
Pergi jauh membelakangi mannequin.
Pergi jauh dengan memastikan bahwa mannequin baik-baik saja.
Di sudut itu, mannequin diam tak bergerak.
Mata memandang punggung sang designer.
Dan mannequin hanya bisa diam menunggu sang designer handal.
Designer handal yang mengerti bagaimana seharusnya memperlakukan mannequin.
Entah kapan.





1 komentar: