Selasa, 13 Agustus 2013

Hey kau gadis suci tanpa cela?


Ah, selendang merahnya membuatnya berbangga pada dirinya sendiri.
Kalimat-kalimatnya dianggap yang paling benar.
Manusia suci macam apa itu?
Mengotori kesucian dengan kebencian.
Memberantaki keindahan dengan kepalsuan.

Lenggak-lenggoknya seakan ia perempuan terbaik.
Hah?!! Terbaik?
Perempuan itu bahkan tidak lebih terhormat dari jalang-jalang profesional.

Hidupnya dipenuhi bunga-bunga layu.
Sama seperti hatinya yang layu.
Tapi bersikeras bahwa ia-lah mawar terindah ditaman.
Jalang-jalang yang lainpun menyoraki keindahannya.
Itu cukup baik untuknya.
Mereka jalang, akulah mawar.
Pikirnya.

Demi nama Tuhanku Yang Maha Adil.
Dewanya akan musnah.
Kebenaran akan terungkap.
Selendangnya akan jatuh dalam kubangan merah.

Hanya kebencian dan rasa tak terpuaskan yang menjadi selimut tidurnya nanti.
Rambutnya akan terurai bebas.
Hanya akan ada seekor cacing bodoh yang memperindah rambutnya.
Lenggak lenggoknya akan hilang
Air mata darah mengalir ketika ia meraung-raung minta ampun pada Tuhanku Yang Kuasa


Hati-hati hey kau gadis.
Gadis berselendang merah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar