Minggu, 27 Januari 2013

Bertindak lebih susah daripada berteori


Entah berapa orang yang setuju dengan "teori lebih mudah daripada praktik", menurut saya ini cukup bisa dimengerti dengan mudah makna sebenarnya. Oke, dari kalian sudah seberapa sering ketika kalian bercengkrama dengan seseorang mengenai masalah pribadi ? Dari pengalaman itu, seringkah kalian berfikir bahwa logika yang dijabarkan sebagai solusi -terkadang- sudah kita pikirkan sebelumnya ?

Pasti diantara solusi yang masuk akal itu -terkadang- membuat kita tetap kurang merasakan kecocokan dengan hati. Penyebab itu semua bisa jadi karena logika dijabarkan tapi tidak seimbang dengan hati/perasaan. Logika mereview seluruh kejadian dan akhirnya memiliki hipotesa-hipotesa yang belum benar kebenarannya, kemudian di sisi kita yang lain hati/perasaan kita sedikit terabaikan ketika ia juga ingin menjabarkan pendapatnya mengenai masalah yang ada. Hati/perasaan dikalahkan oleh segala macam sudut pandang logika.

Kemudian, dari sini dapat dipahami ketika kita berbicara dengan orang, yang ternyata orang tersebut membutuhkan semacam penenangan, kita perlu menilik hati/perasaan tersebut agar memang sesuai yang dibutuhkan orang tersebut. Tetap pada jalur logika, tetapi juga diseimbangkan dengan perasaan yang ia rasakan.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Semua yang saya tulis tadi memang tidak selalu benar, sebagai manusia penuh kesalahanpun saya menyadari bahwa didunia ini banyak ketidaktepatan, karena tidak ada yang absolut. Jadi, apapun yang kita lakukan dalam hidup kita, dengarkan juga unsur esensial yang bisa memberi kelegaan dan kenyamanan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar