Selasa, 29 Januari 2013

Cinta beda keyakinan


Mungkin beberapa dari pembaca blog saya mengalami fase dimana kalian menyayangi seseorang tetapi berbeda keyakinan. Bagi sebagian orang, keyakinan memang hal yang paling penting dalam suatu hubungan. Tetapi pernahkah kalian berfikir bahwa yang kita yakini sebenarnya hanya satu? sebutannya saja yang berbeda. Ini hanya pendapat saya saja , boleh diterima ataupun tidak. Bukan suatu kewajiban untuk melakukan atau membenarkan tulisan ini.

Bagi yang sekarang sedang mengalami itu, saya punya saran yang mungkin dapat melegakan. Sebelum memulai hubungan sudah seharusnya calon pasangan tersebut memahami konsekuensinya, jika konsekuensi tersebut disepakati calon pasangan tersebut dapat menjalani dengan hati-hati untuk ke tahap selanjutnya. Konsekuensi yang sudah disadari itu sebaiknya dijadikan pedoman agar masalah yang timbul tetap pada jalurnya, solusinya bisa bermacam-macam tergantung cara pandang calon pasangan tersebut.
Berdoa. Menurut saya itu kelegaan dan salah satu cara calon pasangan dapat lebih sensitif apakah hubungan akan dilanjutkan atau tidak. Atau bahkan ada solusi-solusi yang membangun untuk hubungan yang lebih jauh. Suatu saat akan ada jawaban yang melegakan yang bisa juga membuka pikiran calon pasangan hubungan seperti apa yang dibutuhkan sekalipun keyakinan berbeda. Keputusan silahkan dipikirkan ulang.

Tulisan yang saya tulis baru saja itu, bukan saya curhat. Tapi hanya berbagi pengalaman yang mungkin bisa jadi materi sharing, karena banyak juga ternyata yang mengalami hal ini kemudian banyak juga mengalami sad ending dan happy ending. Hasil itu tergantung bagaimana konsekuensi dari awal calon pasangan tersebut.
Jangan takut memulai ketika hatipun mulai berkata iya, yakinkan sebelum memulai. Semoga membantu.




5 komentar:

  1. jika boleh bertanya, bagaimana jika terhambat dengan orang tua dari salah satu pihak yang bersangkutan? :)

    BalasHapus
  2. buktikan bahwa kebahagiaan ada didalam pasangan.

    BalasHapus
  3. Jangan takut memulai ketika hatipun mulai berkata iya,
    this is good words
    allah ngasih tulang rusuk pasangannya tanpa mikir ciptaannya itu beragama apa...jd iya saja ga usah takut

    BalasHapus
  4. saya jadi ingat "post" yang ada di bawah ini "Bertindak lebih susah dari pada berteori"

    BalasHapus
  5. mungkin karna hanya diawang2 tapi ga dilakukan dan berfikir itu susah :)

    BalasHapus